ads

Laki-laki Sukses Itu Dapat Dilihat Dari Dua Hal. Pertama Siapa Ibunya Dan Kedua Siapa Isterinya

SitusIslami.com - KH Maimun Zubair: Kyai gak punya Nyai, itu Kyai yang kurang Sempurna
Cerita-cerita dari Syaikhul Islam KH Maimun Zubair selalu saja unik dan menarik, sebagaimana cerita Beliau berikut ini :


Shuffah pada kata Ashab as-Shuffah adalah istilah di zaman Nabi saw yang artinya "emperan"nya Nabi saw. Kalau ada Kyai tentu di sana ada Bu Nyai, sebab Ashab as-Shuffah itu bergandengan dengan rumah Nyai Sayyidah A'isyah RA. Pada waktu itu hunian-hunian santri-santri Nabi saw tidak digandengkan dengan rumah isteri-isteri Nabi saw yang lain selain ndalemnya Nyai Sayyidah A'isyah RA.

Makna Shuffah sendiri adalah emperan yang dibuat sebagai tempat hunian para santri-santri Nabi yang datang dari Madinah, baik dari kalangan Sahabat Muhajirin maupun Anshor. Ada juga dari berbagai qabilah yang kesemuanya sama-sama mengaji kepada Nabi saw. Mereka tinggal di shuffah, sebuah emperan yang menempel kerumah Sayyidah A'isyah RA.

Pada waktu itu, yang menjadi "Pengasuh Pondok" tak lain adalah Nabi saw sendiri, sedangkan yqng menjadi "Nyai" adalah "Sayyidah A'isyah RA " bukan Sayyidah Khafsah, Sayyidah Maimunah, ataupun yang lainya.
Oleh karena itu tidak heran jika ada hadits yang berbunyi : "Ma baina baitiy wa mimbari raudhah min riyadh al-janah" (Antara rumahku dan Mimbarku seperti taman diantara taman-taman surga). Kata "baitiy" itu maksudnya adalah rumah Sayyidah A'isyah RA, sebab Sayyidah A'isyah RA yang menjadi "Nyai".

Sekarang kalau ada" Kyai " kok gak punya "Nyai", itu namanya Kyai yang kurang sempurna, sebab Nabi saw itu mempunyai "santri" setelah berumah tangga dengan Sayyidah A'isyah RA. Ibaratnya,A'isyah RA itu merupakan permaisuri Nabi saw yang mengasuh para santri. Jadi isteri-isteri Nabi saw seperti Khafsah RA, Shafiyyah RA, Maimunah RA dan yang lainya itu berada diluar "Shuffah ",

Dari cerita singkat Beliau ini, setidaknya ada dua hal yang dapat kita petik:
Pertama, betapa pentingnya keberadaan & peran perempuan bagi laki-laki, tak terkecuali dalam penyebaran ajaran-ajaran agama Islam. Khalifah Umar bin Khatab RA konon pernah berkata: "Laki-laki sukses itu dapat dilihat dari dua hal. Pertama siapa ibunya dan kedua siapa isterinya".

Kedua, betapa indah dan mulianya tempat hunian para santri atau pondok pesantren, hingga tempat hunian santri-santri pertama Nabi saw menjadi bagian dari taman surgawi. Semoga kita semua menjadi bagian dari mereka semua, amien(AN Ang-hab). Wallohu A'lam.

sumber : fbVidyan Aly

Subscribe to receive free email updates: