ads

SYARI'AT DAN HAKIKAT HARUS BERJALAN BERIRINGAN Oleh KH Maimun Zubair

SitusIslami.com - Seorang Tamu sowan kepada Mbah Maimoen untuk minta doa restunya

Tamu : Saya Jepara Yai.. Yang sekarang ikut kecamatan pakisaji.

Mbah yai: Oh.. iya.. Jepara.. Gimana, Ada apa?

Tamu : Saya beserta rombongan, pertama mau silaturrahim, yang kedua karena masjid ditempat saya baru direnovasi.. minta restu agar masjidnya cepat jadi.

Mbah Yai: Aamiiin aamiin...

Tamu : Sekalian minta doa agar lingkungan saya bebas dari miras.

Mbah Yai: iya Jepara banyak miras ya?

Tamu : Iya Pak Yai.

Mbah Yai: Kamu kok ngurusi urusan Tuhan kenapa..? Termasuk Rukun iman kan Iman dengan Taqdir baik Dan Taqdir burukNya..

Orang yang Ahli minum berarti ditaqdirkan oleh Allah dengan taqdir buruk.. Kamu harus bersyukur karena ditaqdirkan oleh Allah, mau mensyiarkan agama.. ditaqdirkan oleh Allah dengan taqdir yang baik..


Allah menciptakan neraka siapa yang menghuninya? Allah menciptakan surga, siapa yang menghuninya juga? Harusnya kamu banyak bersyukur.. sudahlah.. jika masjidmu sudah jadi, bikinlah menara biar adzanya terdengar luas.. nantinya kan maksiat, miras akan tersingkir dengan sendirinya.. saya membuat Al-anwar karena lingkungan disini suka 'jajan', suka mabuk-mabukan.. setelah masjidnya rame, dibuat adzan.. lihatlah sekarang, apa ada yang masih jajan?

========

Subhanallah... inilah Cara Dakwah kiai-kiai sepuh memang halus dan dengan cara yang moderat, yang mana tokoh-tokoh seperti beliau sering di cap liberal oleh mereka yang masih rendah ilmu.


Memaknai dawuh beliau ini harus extra hati-hati. Mbah Mun dawuh sesuai dengan muqtadol hal. Beliau dawuh sesuai keadaan orang yang didawuhi. Bukan berarti kita tidak boleh nahi mungkar. Secara syareat kita wajib ingkar dan membenci perbuatan mungkar. Tapi secara hakikat kita tidak boleh benci kepada pelakunya. Karena sejatinya mereka berbuat demikian karena ditaqdirkan oleh Allah.

Kejadian serupa dialami KH. Agus Zainal Arifin, Dekan Fakultas Tehnik Informatika ITS Surabaya. Beliau gusar ketika ada sekolah di bawah naungan NU ternyata kepala sekolahnya orang Sawah (Salafi Wahabi). Ketika kenyataan itu dilaporkan kepada KH. Mustbofa Bisri, beliau cuma dawuh empat suku kata, "Laa Faa'ila illa Allah (tidak ada yang berbuat kecuali Allah)". Artinya, itu sudah kehendak Allah.

Berusaha memberantas kemungkaran, tapi jangan pernah membenci pelakunya. Ingkar terhadap kemungkaran bukan berarti mengingkari taqdir Allah.


Sumber: Abiy Ashfa Atqiya 
(dengan di Edit ulang & translate)

Subscribe to receive free email updates: