Siti Hajar dan Ismail berkata dengan tulus ikhlas menekan segala cinta dunia, "kalau memang menyembelih Ismail adalah perintah dariNya, maka harus dilaksanakan, tanpa ragu tanpa takut"
Hari selanjutnya, Nabi Ibrahim kembali bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya.
Jelaslah sudah, yakin dengan keyakinan yang kuat bahwa mimpi itu adalah perintah dari Allah dan bukan mimpi biasa. Saat-saat dimana Nabi Ibrahim as telah mengenali dan yakin perintah menyembelih anaknya datangnya dari Allah itu hingga saat ini diperingati oleh umat muslim dengan puasa sunah arafah yang artinya mengenali/ jelas. Keyakinan dan hati yang tulus ikhlas dari seorang hamba beserta keluarga atas perintah Allah adalah saat suci yang hanya bisa muncul dari rahmat dan kasih sayang Ilahi.
Saat pelaksanaan kurban tiba dan Ismail siap hendak disembelih oleh Allah digantikanlah posisi Ismail dengan seekor qibas (domba) dari surga yang sangat gemuk dan sehat'
hari tarwiyah "berfikir" arofah "jelas" idhul adha "lebaran qurban"
sumber : fb nafi oding