![]() |
Habib Sholeh bin Muhsin |
Biasanya daerah pesantren dan yang dimakamkan ini bukan orang smbarangan". Akhirnya saya pun masuk ke area pesarean dan bergumam didalam hati: "Jika ini pesarean waliyullah pastinya faham kalo aku musafir yangg kehabisan bekal dan kelaparn" lalu kubacakan yasin 3kali dipesarean tersebut dengan menyebut sohibul maqbaroh (masih belum tau makam siapa itu).
Menjelang isya' setelah ikut jamaah dimasjed tiba2 ada seorang pemuda menghampiriku dan mengajak kenalan yang ternyata dia merupakan cicit sohibul maqbaroh. Dia bercerita kalo yang depesarean itu adalah makam Habib Sholeh Tanggul. Saya pun cuma " ah oh" ga banyak komentar sebab memang tidak kenal sosok Habib Sholeh. Lantas pemuda tersebut mengajakku makan malam. "Alhamdulillah, ternyata dapat rejeki makan" batinku.
Setelah itu, saya bermalam dimasjid tiba2 dibangunkan oleh kyai kampung situ dan dikasih makanan lengkap dang ikan daging. Kyai itu berkata:"Dik, ini rejeki sampean. Selama saya dapat undangan ngaji jarang dapat ikan daging". "Alhamdulillah tengah malam perut jadi kenyang" sahutku. Kyai tersebut ngobrol sekilas biografi Habib Sholeh.
Akhirnya saya jadi "merinding" dengan sosok Habib Sholeh. "Wah, tadi saya mbatin nek iki waliyullah pasti faham kalo aku musafir dan kelaparan, ternyata maghrib dan tengah malam dapat makan gratis. Masyaallah". Keesokan harinya ketika saya pulang dsby lgsg buka2 album foto para habib yang telah wafat yang kudapat dari teman kolektor foto Habib dan kyai. Tak kusangka ternyata saya sudah memiliki foto Habib sholeh bin Muhsin Alhamid Tanggul sejak tahun 93. Hutangku yang belum kubayar adalah belum ke Jember lagi ikut Haul bliau. Lahul fatihah.
sumber: Ltn nu jatim